Skip to content

Simak Pengalaman Saya Memancing Pertama Kali

Hari itu saya diajak pertama kali untuk memancing oleh kakek, agak sedikit aneh juga karena saya adalah seorang perempuan. Kebetulan kakek sangat suka sekali memancing, ibuku pernah bercerita dulunya kakek jika tidak sedang bekerja atau libur, beliau menghabiskan waktu seharian penuh untuk memancing. Pikirku “apa si enaknya memancing?” hanya duduk menunggu umpan termakan ikan, itu pun belum tentu dapat.

Beli Jangkrik Untuk Umpan Memancing

kami berdua pun langsung tancap gas dengan menggunakan motor untuk pergi ke tempat pemancingan yang jauhnya sekitar 10 menit. Sebelumnya, kami mampir di jalan untuk membeli jangkrik. Mungkin kalian juga bertanya-tanya, bukannya memancing itu biasanya memakai cacing. Tapi kata kakek, jangkrik lebih  disukai ikan dibandingkan cacing. Kami membeli sekitar satu kantong kresek kecil penuh jangkrik.

Setelah sampai di tempat pemancingan, suasananya ternyata tidak seramai yang saya kira. Mungkin karena itu hari kerja dan hanya beberapa orang saja yang terlihat disana. kakek langsung mengambil posisi dengan mencari tempat yang sekiranya dihinggapi oleh banyak ikan. Ini pertama kalinya saya memancing ikan, bahkan cara memegang gagang pancing pun rasanya masih setengah grogi.

Trik Memancing di Sungai

Setelah memasang umpan berupa jangkrik yang sudah kami beli tadi, kemudian kakek pun mulai menjelaskan bagaimana trik memancing yang benar. Zaman dahulu kakek lebih suka memancing di sungai atau danau dekat rumah. Namun, karena saat ini sungai banyak yang mulai surut, kakek tidak pernah memancing lagi di sungai.

Biasanya waktu yang paling tepat untuk memancing adalah pagi hari sekitar setelah shubuh. Jika tidak sore hari sebelum matahari terbenam juga cocok untuk memancing karena pada jam tersebutlah ikan banyak keluar untuk mencari makan.

Lokasi yang tepat untuk memancing adalah pada air yang dangkal. Kebanyakan ikan yang besar berada di air dalam kemudian mereka akan mencari makan di area sungai yang dangkal. Namun, hanya sebentar saja, mereka lalu akan menghilang dan kembali ke area air yang dalam. Ikan juga senang berada di tempat yang penuh dengan alang-alang.

Cerita terhenti, sesaat setelah kakek umpannya termakan ikan. Pancingan mulai bergoyang, kakek berusaha untuk memaksa ikan tersebut ke atas permukaan dengan memutar roda pancingan. Satu ikan pun sudah didapat, sayangnya umpanku masih tersisa dan tidak ada tanda-tanda akan dimakan.

Kenapa suka Memancing?

Melihat saya mulai bosan, kakek kembali bercerita alasan mengapa dia suka sekali memancing. Memancing bukan hanya sekedar hobi awalnya, dulu kakek memancing karena ingin anak-anaknya juga makan ikan. Oleh karena itu, dia sering sekali pergi untuk memancing setelah itu pulang pada malam hari dan keesokan harinya nenek akan mengolah ikannya menjadi masakan yang super lezat.

Dari situlah kakek mulai menikmati rasanya memancing dan akhirnya menjadi sebuah hobi. Saat memancing dia bisa merenung atau sekaligus bertemu banyak orang dan dapat menambah pengalaman. Selain itu, kakek juga dapat melatih kesabaran dalam menunggu pancingannya termakan umpan.

Tiba-tiba pancinganku bergerak, awalnya bingung harus berbuat apa. Kakek dengan sigap langsung mengambil alih kendali, dengan susah payah kakek mengangkat ikan tersebut. Yuhuu akhirnya dapat ikan nila sebesar sandal jepit. Karena hari sudah mulai petang, kami pun hanya mendapat dua buah ikan saja dan memutuskan untuk pulang.

Meskipun saya belum terlalu menikmati proses memancing, namun saya suka sekali dengan hasilnya karena ikan yang didapat kakek lumayan besar. Bisa untuk dimasak dan dimakan dalam jumlah banyak.